Kupersembahkan Puisi untuk Anak-anakku PUISI-PUISI YANG LAHIR DARI JIWA: May 2009
BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Friday, May 1, 2009

SERTIFIKASI DAN NASIB GURU: SEBUAH DAGELAN


Setelah menunggu sekian lama, alhamdulillah dana kesejahteraan sertifikasi guru sudah turun dan mampu menciptakan nuansa dan harmoni yang ceria. Sejak tahun 2007 para guru yang dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar profesi guru sudah menunggu (nggadhang-nggadhang) dana yang bisa membuat anak dan istri tersenyum dan konsumtif. Rencana sudah disusun, akhirnya bisa mewujudkan sedikit mimpinya. Alhamdulillah.

Rencananya: uang yang akan dibayarkan untuk menyejahterakan guru itu nanti akan dipergunakan (1) kredit sepeda motor, (2) membiayai kuliah anak --> tapi tidak mengambil FKIP atau yang berkait dengan guru, (3) dan masih banyak rencana sekunder. Akan tetapi rencana tinggalah rencana. Ternyata sampai bulan Mei 2009 dana itu belum juga dikucurkan.

Rumor: jika SBY tidak terpilih lagi menjadi presiden, maka tamatlah riwayat Dana Sertifikasi itu, dan guru tinggal menggantungkan cita-cita setinggi langit. Sementara langit masih gelap, segelap otak guru, ternyata terbukti. Pilpres memenangkan SBY. Artinya selamatlah mimpi itu.

Lepas dari masalah dibayarkan atau tidak, ini masalah sudah bersifat politis. Jika sudah masuk ke ranah politik semua bisa menjadi mulur-mungkret kaya alat vital laki-laki.; bahkan kadang-kadang mulur-mungkretnya juga bisa diatur. Wah serem juga ya.....
Kalau sudah begini, mending zaman Soeharto dulu: Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Bekerja ikhlas, mendidik dan menyiapkan pemimpin masa depan (ada di antaranya yang mewarisi bakat bapaknya: korup), serta mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa pamrih. Biar dibayar sedikit, asal ikhlas, pasti ada barokahnya.

Harapan: semoga dana sertifikasi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan tidak menguap ke kebutuhan konsumtif yang ujung-ujungnya untuk riya'.
Amin.